Tampilkan postingan dengan label Private. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Private. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 September 2023

Teks Doanya Hilang

 

Membaca Doa
Membaca Doa

Dalam perjalanan menuju lokasi acara menggunakan angkutan moda damri bandara Soekarno Hatta menuju Botani Square, Bogor sebuah pesan whatsapp masuk. Pesan berasal dari salah satu kolega yang menjadi panitia acara berisi permintaan membawakan doa dalam pembukaan acara.

Langkah pertama yang dilakukan adalah membrowsing teks doa pembuka acara, hal ini dilakukan dikarenakan membaca doa untuk sebuah acara bukan menjadi keahlian yang saya miliki. Tetapi karena sudah tugas tentu akan dilaksanakan dengan baik.

Setelah memperoleh teks doa, maka selanjutnya menyesuaikan isinya dengan acara yang akan dilakukan.

Setibanya di lokasi acara, maka segera berganti pakaian dengan pakaian yang sesuai dengan pakaian seragam yang sudah ditentukan panitia. 

Tak lama kemudian acara dimulai, setelah sambutan dari ketua panitia dan pimpinan pusat, selanjutnya dipanggil untuk membawakan doa.

karena keterbatasan waktu dan fasilitas , teks doa saya simpan di perangkat gadget saya. lumayan panjang, sampai memakan space panjang diaplikasi whatsaap.

Awalnya pembacaan doa berjalan lancar , tetapi menyimpan teks di whatsaap ternya ada kendala, pada akhir halaman terkadang teks akan meloncat ke halaman terakhir.

Jeda membaca doa terjadi dua kali, alhamdulilah masih diberi ketenangan untuk menyelesaikan, walaupun teman teman menyadari saya sempat kehilangan teks dua kali.

 

Selasa, 22 Agustus 2023

Juara Jalur Nasib

Hut RI ke 78

Sekelumit Cerita Tentang Perayaan Kemerdekan RI Ke 78 

Hari ini tampaknya akan menjadi perayaan 17 agustus seperti biasanya, yang diisi dengan perayaan upacara dikantor.

Kurang beruntungnya sudah hampir dua hari ini serasa virus flu enggan pergi dari badan, entah mungkin varian baru lagi dari "dia yang tak boleh disebut namanya".

Kurang enak badan menjadi alasan kuat hanya untuk menyepi sendiri di tengah hiruk pikuk perlombaan memperingati 17 Agustus 2023 ini dikantor. "Menunggu hadiah jalur nasib" ujarku setiap ada orang yang mengajak perlombaan.

Kebetulan menjadi koordinator panitia salah satu lomba (Stand Up Komedi) menyebabkan harus tinggal, menunggu pelaksanaan lomba di akhir acara.

Ketika hadiah perlombaan dan doorprize dibagikan, rasa pesimis menghampiri, untuk urusan hadiah jalur nasib (doorprize)  kalau makai istilah transportasi online maka nama saya kurang gacor.

Ketika lomba lomba diumumkan anggapan saya itu sepertinya akan menjadi kenyataan, dari puluhan hadiah luput mengampiri nama saya.

Sampai dengan 2 hadiah terakhir, nama saya terpanggil memperoleh salah satu hadiah utama

alhamdulilah

Perayaan Kemerdekaan RI ke 78 kali ini membwa berkah   

Sabtu, 15 Oktober 2022

Bercita Cita Menjadi Polisi

 



Dalam Project Show disekolahnya ananda menyampaikan cita citanya menjadi Polisi. 

Menurut Mutaningtyas (2007), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada di dalam pikiran atau tujuan yang ditetapkan oleh seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapai. Keberadaan cita-cita, selain didukung oleh impian, juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama orang tua.

Entah kenapa profesi menjadi polisi menjadi cita cita ananda, mungkin saja kesenangan memainkan game dan membaca komik dimana polisi menjadi tokoh utamanya menjadi salah satu motivasi ananda mengapa bercita cita menjadi polisi. 

CIta cita bisa saja berubah sesuai dengan keinginan yang dimiliki anak anak, tetapi doa kami semoga yang terbaik untuk ananda.

Rabu, 05 Oktober 2022

Bernyanyi Laskar Pelangi


 

Dalam sebuah penyampaian proyek disekolah SD AL Karim Lampung, ananda bersama sama kawan kawan mengcover lagu Laskar Pelangi bersama kawan kawan. Dibawah bimbingan guru guru sekolahnya ananda bernyanyi bersama kawan kawanya, suara mungkin tidak menjadi yang utama dalam penampilan ini, tetapi kebersamaan bersama kawan kawan, mudah2an menjadi kenangan yang baik untuk ananda.

Rabu, 23 Februari 2022

Blangkon, Tutup Kepala khas Jawa

Pemakaian Blangkon
Pemakaian Blangkon

Sehabis menikmati dua mangkok Tauco Soto (Tauto) Pak Molah yang berada di Pekalongan, seketika keringat bercucuran. Menurut Norman Schwarzkopf hal hal baik akan datang pada orang yang berkeringat. Untuk meredakan keringat yang ada kulangkahkan kaki ke depan warung Pak Molah untuk sekedar mencari udara segar.

Didepannya seorang pedagang pakaian jawa menggelar dagangannya , mulai dari berbagai macam jenis blangkon dan pakaian jawa terhampar di hadapan mas pedagangnya.

Sebuah Blangkon berwarna merah tak lama kemudian sudah hinggap dikepala melengkapi pakaian yang saya kenakan hari ini.

Blangkon adalah tutup kepala yang biasanya terbuat dari kain batik yang digunakan sebagai pakaian pelengkap khas jawa.

Terdapat berbagai macam jenis blangkon, terdapat tonjolan dibagian belakang yang dahulu kala merupakan rambut pemilik yang panjang dan diikat dibagian belakang. Saat ini dikarenakan sudah jarang pria yang berambut panjang sehingga beberapa blangkon dilengkapi dengan tonjolan dibagian belakang yang dikenal dengan mondholan

Kata Blangkon berasal dari blangko yang berarti siap pakai, karena blangkon dulunya merupakan kain yang harus diikat sedemikian rumit untuk siap digunakan. Sehingga dibikinlah agar tutup kepala ini dapat digunakan secara siap pakai sehingga terciptalah blangkon seperti yang kita kenal saat ini. 

Mudah pakaian tradisional seperti blangkon dan lainnya dapat kembali kita gunakan sehari hari sebagai cerminan budaya Indonesia.

Blangkon Pada Anak
Blangkon Pada Anak


Blangkon Pada Dewasa
Blangkon Pada Dewasa


 





Senin, 10 Januari 2022

Nostalgia Pindang Muara

 

Pindang Muara
Pindang Muara


Rasa lapar hinggap diperut kami , ditengah perjalanan kami menikmati hari pertama tahun baru 2022 dengan cara menyusuri daerah rawa sragi, Lampung Selatan. Sebuah daerah persawahan dengan luas 24.000 hektar yang dibangun pada saat  Pelita ke III dijaman pemerintahan  Presiden Kedua Republik Indonesia Soeharto.  

Jalan yang jauh dari kata mulus membuat waktu tempuh semakin panjang dan memperumit rasa lapar yang ada, sehingga tak sabar mencari makanan yang tersedia di disepanjang jalan perjalanan kami di rawa Sragi. Kicau anak anak mulai meredup menandakan energi yang biasanya disalurkan melalui suara saat ini digunakan untuk menahan lapar di perut. 

Sebenarnya sepanjang jalan banyak sekali jenis makanan yang kita dapat nikmati , mulai dari makanan yang konvensional seperti bakso, pecel , soto dan sejenisnya sampai dengan makanan yang dimasak dengan ala korea tersedia disepanjang jalan menandakan bahwa infiltrasi budaya korea sudah jauh merasuk sampai ke daerah rawa sragi. Atas rekomendasi dari datuknya anak anak, dipilihlah Pindang Muara , yang berlokasi disebelah Tugu Tani Peresmian Saluran Irigasi Tersier Rawa Sragi.

Tugu Tani Rawa Sragi

Resto Pindang Muara
Resto Pindang Muara

Pindang Muara sudah menjadi legenda untuk resto yang berada disekitar Rawa Sragi. Pindang merupakan masakan khas Palembang dimana ikan dimasak sederhana dengan bumbu bumbu serai, kunyit, lengkuas, cabai dan asam kandis.  Khusus pindang muara Rawa Sragi menjadi idola masyarakat yang mengunjungi Rawa Sragi, terutama pejabat pejabat saat itu.

Mengunjungi Pindang muara rupanya menjadi nostalgia tersendiri buat datuk , semenjak pensiun dari Mantri Statistik dengan wilayah Palas dan Sragi kurang lebih 7 tahun yang lalu beliau tidak pernah lagi mengunjungi Pindang Muara, sehingga datuk kaget ketika pemilik pindang muara yang tadinya bernama Bu Heri sudah berganti menjadi keponakannya. Bu heri ternyata sudah meninggal 6 tahun lalu, menurut juru masak yang masih setia berada direstoran ini.

Karena baru saja banjir sehingga  pesanan kami pindang ikan baung tidak dapat diperoleh, akhirnya kami memesan Pindang Ikan Kakap dan juga udang yang kami nikmati dengan lahap. Menyenangkan melihat anak anak menikmati makanan disini sekaligus menemani datuk bernostalgia ketika masih aktif bekerja dulu sehingga teringat mendokumentasikan Pindang muara ketika makanan sudah habis. Terbersit rasa salut kepada beliau, melihat kondisi medan pekerjaanya yang beliau tempuh dengan menaiki motor. 

Kalau boleh berandai andai apabila infrastruktur dapat diperbarui tentunya lokasi sepanjang jalan rawa sragi ini dapat dikembangkan untuk daerah agrowisata, sungguh mengasyikan membayangkan menikmati makanan sambil memandangi padi yang menguning dengan alunan live musik. Saluran irigasi pun tidak mungkin menjadi sarana penarik wisatawan yang dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar.

Semoga..............

Artikel Terkait

Rawa Sragi, Riwayatmu Kini

Sabtu, 27 November 2021

Siapa Guru Favoritmu?

Sekolah Dasar
SD Negeri I Bumidaya


Setiap Tanggal 25 November kita memperingati Hari Guru Nasional. Peringatan tersebut merupakan penghormatan dan penghargaan kepada para guru dan pendidik yang berjuang mencerdaskan generasi penerus bangsa

Mulai dari pendidikan Pra Sekolah sampai tahap pasca sarjana guru sangat berperan dalam mendidik generasi penerus bangsa. 

menurut pengalamanmu siapa guru favoritmu?

Baiklah, berikut ini adalah guru favoritku.

Ditingkat sekolah dasar guru favoritku adalah Mamah. Mamah mengajarku pada kelas I dan II. Tangisan pertama saya disekolah adalah ketika mamah memberikan nilai 6 untuk menggambar. sebuah kemampuan yang sampai saat ini saya tidak kuasai. Semasa hidupnya mamah kebanyakan mengajar dikelas I. Di sekolah negeri yang berada di pedesaan, pada saat itu kelas satu mempunyai posisi yang sangat krusial karena umumnya murid muridnya sebelumnya tidak mengikuti pendidikan pra sekolah. hal ini menyebabkan guru kelas I memulai dari nol mendidik pengetahuan kepada siswanya.

Kemudian di tingkat SMP banyak sekali guru yang menjadi favorit, salah satunya ada ibu veni, seorang guru biologi dikelas 3. mengingat beliau seperti melihat guru guru modern saat ini yang sangat dekat dengan muridnya. Bersama beberapa teman kami pernah berlibur di palas.

SELAMAT HARI GURU

Jumat, 05 Agustus 2016

Puisi Buat Mamah



Mamah
Mamah Kami Merindukanmu
Kami datang kepadamu mamah
Tanpa mencium tanganmu, hanya bisa mengucapkan salam
Semilir angin ditempat peristirahatanmu
Kami hanya bisa menyebut namamu dalam doa
Mengenang segala salah dan dosa kami kepadamu
Insya Allah mah, kepergianmu membuat kami lebih dewasa
Mempelajari pelajaran hidup yang pernah mamah bisikan sejak kami dalam kandungan
Untuk selalu menjaga aqidah kami
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus Ikhlas dan sabar
Saling mengasihi sesama saudara

Rabu, 27 Juli 2016

Sebuah Permulaan

Anggaplah sebuah pembelajaran
Media perwujudan ide ide hati yang sayang bila terlewatkan
Yang mungkin dianggap lebay
Dibuat ketika resuffhle kabinet jokowi tahap II

Bermanfaat mungkin buat diri sendiri

Dan sangat bersyukur bila juga bermanfaat dengan orang lain

Bandar Lampung 27 Juli 2016
Permulaan Yang Baik
Permulaan Yang Baik