Sabtu, 08 Januari 2022

Riwayat Penemuan Batu Prasasti Palas Pasemah

 

Batu Prasasti Palas
Batu Prasasti Palas

Prasasti Batu Bertulis Palas Pasemah adalah sebuah Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang berlokasi di tepi Way (Sungai) Pisang Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung. Batu bertulis ini ditemukan pada tahun 05 April 1956, dan di tulis menggunakan Aksara Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno yang diperkirakan dibuat pada akhir abad ke 7 Masehi dan berisi Janji/Sumpah/Kutukan bagi orang  yang tidak patuh kepada Sriwijaya yang tertulis pada 13 baris tulisan di Prasasti.

Riwayat Penemuan batu prasasti palas diawali dari kisah pertemanan dua orang pemuda yang memiliki latar belakang suku yang berbeda. Salah seorang pemuda bersuku pagar alam berasal dari Pagar Alam Sumatera Selatan sedangkan pemuda yang lainnya bersuku sunda dan berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Kedua pemuda itu tinggal di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan dan mempunyai pekerjaan mencari ikan di Sungai Pisang. Tiba tiba pemuda yang bersuku Pagar Alam merasa ingin buang hajat dan diantar sahabatnya yang bersuku Sunda. Sesudah menyelesaikan hajatnya tiba tiba pemuda Pagar Alam terjatuh dari batu tempat dia membuang hajat sampai tak sadarkan diri. Ketika dibawa ke rumahnya, sahabatnya yang bersuku Sunda kesurupan dan berteriak dengan suara yang berbeda dan mengatakan kemarahan akibat perilaku menghina dan mengotori batu keramat.

Setelah Pemuda Sunda sadar dari pingsannya, pemuka desa dan pemangku adat meminta agar ditunjukan lokasi sahabatnya terjatuh. Sesampainya disana pemuka adat meminta batu tersebit dibersihkan dan diangkat dari lokasinya, setelah itu diketahui batu tersebut terdapat tulisan kuno. Dan sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh pemuda sunda ketika kesurupan maka dilakukan upacara adat dan penyembelihan ternak. Setelah upacara selesai , berkat kekuasaan Allah SWT pemuda pagar alam akhirnya sembuh dari sakitnya.

Batu Prasasti kemudian dipindahkan ke atas sungai hingga tahun 1979, sampai didata oleh Penilik Kebudayaan Kecamatan Palas yang dijabat Endang S dan dilaporkan ke instansi berwenang sampai datangnya tim peneliti dan penterjemah dari pusat. Hasil penelitian menyatakan benar bahwa prasasti adalah peningglan sejarah dan kemudian langsung mendapat pemugaran dengan juru kunci Bapak Hamdan yang kemudian digantikan oleh Bapak Sahidin.

(Disarikan dari Riwayat Singkat Peninggalan Sejarah / Prasasti Batu Bertulis Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas Karya Sahidi Tahun 1993)  

Artikel Terkait

Sumpah Penguasa di Batu Prasasti Palas Pasemah

Jumat, 07 Januari 2022

Rawa Sragi, Riwayatmu Kini

 

Patung Tani Rawa Sragi
Patung Peresmian Jaringan Reklamasi Rawa Sragi


Hari Pertama Tahun 2022, masih dalam kondisi pandemi Covid19 yang walaupun sudah mengalami penurunan kasus, tetapi juga terus berganti varian mulai dari delta, omicron bahkan terakhir varian flurona. Mudah mudahan mutasi ini membuat virus corona semakin melemah dan tidak membahayakan umat manusia, sehingga kita dapat kembali beraktifitas seperti semula seperti sebelum pandemi.

Memperhatikan kondisi diatas, menghabiskan hari pertama ditempat tempat wisata terasa belum bijak disaaat ini. Akhirnya kami sekeluarga memutuskan mengunjungi Rawa Sragi, sebuah tempat yang sudah akrab ditelinga kami sebagai penghasil padi di Propinsi Lampung sedari kecil tetapi belum sempat kami kunjungi sampai saat ini.

Prasasti Peresmian Jaringan Reklamasi Rawa Sragi
Prasasti Peresmian Jaringan Reklamasi Rawa Sragi


Rawa Sragi atau   mungkin saat ini lebih dikenal dengan Lahan Eks Rawa Sragi karena sepenuhnuya telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian berada di Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi Lampung Selatan. Rawa Sragi dengan luas 24.000 Hektar dibangun pada saat pemerintahan Presiden Soeharto pada saat Pembangunan Lima Tahun (PELITA) III yang memfokuskan pada program pembangunan pertanian untuk terwujudnya swasembada pangan dan sektor industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, salah satunya melalui pembangunan Rawa Sragi.

Lahan Rawa Sragi
Lahan Rawa Sragi

Sayangnya, Bulan Januari bukan saatny padi siap panen, lahan lahan pertanian terlihat masih kosong, terlihat hanya sekawanan burung kuntul yang mencari makanan di tengah lahan pertanian. Ketika keluar dari kendaraan seketika hawa segar menyapa tubuh kami. Angin segar akhirnya menggoda kami untuk turun dari kendaraan dan duduk di pinggir saluran irigasi. 

Suasana Rawa Sragi
Suasana Rawa Sragi

Keindahan Rawa Sragi
Keindahan rawa Sragi

  

Sayangnya infrastruktur yang ada sudah terlihat menua dan butuh revitaslisasi , jalan kendaraan yang dapat dilalui roda empat banyak lubang yang tentunya dapat menghambat ketika mentransportasikan komoditas pertanian keluar dari rawa sragi. untuk jalan kecil yang hanya dapat dilalui sepeda motor juga tidak lebih baik, jalan yanga ada dapat membahayakan keselamatan petani karena berlubang parah ketika dilewati,

Hal ini perlu menjadi perhatian saat ini, ditengah semangat untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mencetak lahan baru dan infrastruktur baru, pemeliharaan lahan yang ada juga diperlukan untuk mengoptimalkan hasil pertanian yang diperoleh.

Selain itu dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan budaya saat ini, tidak menutup kemungkinan selain sebagai lahan pertanian juga dapat dikembangkan menjadi agrowisata yang saat ini tengah populer dimasyarakat.

Keindahan Lahan rawa Sragi
Keindahan Lahan Rawa Sragi


Semoga.....

Artikel Terkait

Nostalgia Pindang Muara

 

Selasa, 04 Januari 2022

Sumpah Penguasa di Prasasti Batu Bertulis Palas Pasemah

 

Prasasti Palas Pasemah
Batu Bertulis (Prasasti) Palas Pasemah


Prasasti Batu Bertulis Palas Pasemah adalah sebuah Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang berlokasi di tepi Way (Sungai) Pisang Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung. Batu bertulis ini ditemukan pada tahun 05 April 1956, dan di tulis menggunakan Aksara Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno yang diperkirakan dibuat pada akhir abad ke 7 Masehi dan berisi Janji/Sumpah/Kutukan bagi orang  yang tidak patuh kepada Sriwijaya yang tertulis pada 13 baris tulisan di Prasasti.

Berikut adalah hal yang tertulis dan artinya di Prasasti Batu Bertulis Palas Pasemah:

1. Siddha kita hamwan wari awai Kundra kayet ni pai hu (mpa an)

2. Nahuma ulu lawan tandrum luah maka matai tandrum luah wi (nunupaihumapa)

3. Anhankairu muah kayet nihumpa unai tunai. Unmeteng (bhakti ni ulun)

4. Haraki unai tunai kita sawnakta dewata mahardhika san nidhana magra (ksa yang kadatuan)

baris 1-4 menjelaskan penghormatan kepada semua Dewa yang melindungi (Kerajaan)

5. Di Sriwijaya (Kita tui Tandrum luah manakata dewata mulayang (parssumpaha n. pawaris kada))

Sriwijaya hormat juga kepada Tandrum Luah dan semua Dewa yang mengawasi sumpah ini (Bila)

6. Ci urang di dalangna bhumi ajnana kadatuanku ini pewaris drohaka wanu (n. samawuddhi)

Ada rakyat yang berada dibawah kekuasanku memberontak (bekerjasama dengan)

7. Wan Drohaka , manujari drohaka, niujari drohaka, tahu din drohaka (tida ya marpadah)

Pemberontak berbicara dengan pemberontak, mendengarkan ucapan pemberontak , kenal pemberontak  (yang tidak berbeda dan)

8.  Tida ya bhakti tatwa arjawa di yaku dhan di yang nigalar kkusanyasa datua niwunuh ya su (mpah ni)

Tidak tunduk dan setia kepadaku dan mereka yang telah kuangkat sebagai datu (mereka )akan terbunuh oleh (sumpah ini)

9. Suruh tapik mulang parwwa (dnan da) tu sriwijaya talu muah ya dhan gotra santanana , tathapi sa (wana)

Kepada penguasa (gubernur) kerajaaan Sriwijaya diperintahkan untuk menghancurkan dan mereka akan dihukum bersama (termasuk) seluruh anggota marga dan keluarganya juga (semua)

10. Kna yang wuatna jahat maka lanit urang maka sakit maka gila mantraganda wisaprayoga upuh tua ta (mwal sa)

Orang yang berniat buruk (seperti orang yang) membuat orang menghilang membuat orang sakit , membuat orang gila , mengucapkan kata kata magis (jampi jampi) meracuni orang dengan upasdan tuba dengan racun terbuat dari akar akaran dan semua jenis (Tanaman)

11. Ramwat kasihan wasikarna ityewamadi janan muwah ya siddha pulang ka ya muah yang dosana wu (a)

Merambat, menjalankan ilmu pengasih (supaya orang jatuh cinta) mencelakakan orang dengan guna guna dan sebagainya biarlah mereka dijauhkan dari keberuntungan dan dibenci masyarakat.

12. Tna jahat inan di yang nigalarkku sanyasa datua santi muah (ka)

Karena sangat berlaku buruk tetapi mereka patuh dan setia kepadaku dan mereka yang kunobatkan menjadi datuk akan memperoleh (segala) keuntungan.

13. Wuattanna dhan gotra santanana smarddha swastha niroga nirupadrawa subhiksa muah yang wanuana parawis

dalam usahanya termasuk marga dan keluarga mereka dan sukses itu (memberi) sejahtera , sehat, aman yang berlimpah kepada Negara.


Menurut kepercayaan masyarakat sekitar bagi pejabat yang menyalahgunakan kekuasaanya khususnya pejabat di lingkungan  Kecamatan Palas tidak akan kekal jabatannya karena adanya tuah , sumpah dan kutukan yang terdapat dalam batu bertulis tersebut.

(Disarikan dari Riwayat Singkat Peninggalan Sejarah / Prasasti Batu Bertulis Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas Karya Sahidi Tahun 1993)  

Pintu Masuk Prasasti Palas Pasemah
Jalan Masuk Menuju Lokasi Prasasti Palas Pasemah

Kompleks Prasti Palas Pasemah
Kompleks Prasasti Palas Pasemah

Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah

Tanda Prasasti Palas Pasemah
Tanda Lokasi Prasasti Palas Pasemah


Artikel Terkait

Jumat, 24 Desember 2021

Ijin Tuhan Untuk VOB Bermain Musik

VOB (VoiceOfBaceprot.Com)


 I'm not the criminal

I'm not the enemy
I just wanna sing a song to show my soul
I'm not the corruptor
I'm not the enemy
I just wanna sing a song to show my soul
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music

Bait Lagu diatas adalah potongan dari lagu God, Allow Me (Please) to Play Music single ke dua yang dirilis oleh Band Metal Voice Of Baceprot (VOB) yang beranggotakan Marsha (Gitar dan Vokalis), Widi ( Bass) dan Siti (Drum).
Didalam lagu itu VOB memohon ijin kepada Tuhan untuk bermain musik menyikapi kritik yang diterima oleh VOB selama bermain musik.
Mengamati perjalanan karier bermusik sebarnya dapat dilihat bahwa VOB sesungguhnya telah memperoleh ijin dari Tuhan untuk bermain musik. Beberapa alasan yang melandasi has tersebut adalah:
Pertama, melihat asal band VOB yang berasal dari daerah Singajaya, Garut dengan segala keterbatasan yang ada, baik dari segi budaya, fasilitas maupun kesempatan hampir tidak memungkinkan berkembangnya sebuah band metal yang bisa berkembang tidak hanya ditingkat nasional bahkan sudah terkenal di dunia internasional. Tetapi terbukti band ini dapat berkembang dan membuktikan eksistensinya di dunia internasional, terakhir melalui tour eropa yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021.

Kedua, Abah Ersa tidak bisa dipungkiri menjadi katalisator yang menetaskan VOB pada masa awal karirnya. Abah mengenalkan alat bahkan ide bermusik kepada murid muridnya yang awalnya berjumlah 15 orang sampai saat ini menjadi 3 orang pada saat ini. Kesesuaian Abah dan personel VOB ini menunjukan adanya peran Tuhan sehingga akhirnya dapat berkembang sefenomenal saat ini, sebab tanpa campur tanganNYA sangat sulit bagi untuk mengulangi kisah suksesnya.

Ketiga, banyak sekali seniman dan pemusik hebat yang dimiliki Indonesia, tetapi hanya sedikit sekali yang memberanikan diri ke dunia Internasional. Walaupun tidak mudah, setapak demi setapak VOB mulai melangkah ke dunia internasional sebuah usaha yang pastinya tidak lepas dari ijin dari yang maha kuasa. semoga langkah ini dapat diikuti oleh musisi lainya sehingga akhirnya menjadi identitas budaya dari bangsa seperti budaya KPOP di negara Korea.

Semoga 
Artikel Terkait 

Rabu, 22 Desember 2021

Hasil Revolusi Sekolah, VOB

 Sekolah pagi pasti ragaku ini berlari

Paksa mimpi yang tak satupun ku mengerti
Terlempar kepala dipaksa pintar
Terdampar moral digoda bingar
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Di balik tembok isi kepala seakan digembok
Selaksa dogma ditimpa hingga bongkok
Bila teriak merdeka bersiaplah ditabok atau dikatain
And my soul is empty
And my dream was dying
My soul fall in the dark side
And I lose my life (lose my life)
Di sana dijuluki penjara paling indah
Tapi tak berikan bukti apa-apa
Hanya seabruk aturan yang tak pernah diterapkan
Menyisakan sejarah yang telah terlupakan
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Banyak orang hanya beradu persepsi
Saling tindas dengan alasan visi dan misi
Korbankan mimpi yang akhirnya jauh terdampar
Terlempar samar dan akhirnya mulai pudar
And my soul is empty
And my dream was dying
My soul fall in the dark side
And I lose my life (lose my life)
Hanya orang fokus yang dapat bertahan
Punya mimpi dan berani tuk wujudkan
Bisa sukses tanpa harus korbankan prinsip
Punya semangat dan pikiran yang positif
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
Don't try to judge us now
And my soul is empty
And my dream was dying
My soul fall in the dark side
And I lose my life (lose my life)

VOB
VOB (sumber: IG VOB)


Bait diatas adalah lirik dari lagu School Revolution yang dibawakan oleh Voice Of Baceprot (VOB). Sebuah Band Rock asal Singajaya Garut yang beranggotakan Firda Marsha Kurnia (gitar dan vokalis) , Widi Rahmawati (Bass) dan Euis Siti Aisah (Drum).

Perjalanan band ini terbentuk di sekolah MTs Al-Baqiyatussolihat Singajaya, Garut melalui ekskul teater dibawah bimbingan Ersa Eka Susila Satia (biasa disapa Abah Ersa) dengan nama Voice Of Baqitos. Abah ersa yang sekaligus merupakan guru bimbingan konseling juga mengenalkan musik musik metal kepada personel VOB sehingga mereka pada akhirnya lebih nyaman untuk bermain musik ketimbang bermain teater.

Tantangan dan Hambatan yang akhirnya menseleksi anggota VOB yang pada mulanya berjumlah 14 orang hingga akhirnya hanya tersisa 3 orang yang terus mengibarkan bendera VOB sampai terkenal di tingkat nasional dan juga internasional.

Sungguh proses penemuan talenta personel VOB adalah bukan suatu kebetulan yang terjadi di dunia pendidikan kita. Kejelian dari abah ersa dapat mengenal potensi yang dimiliki oleh siswi siswi MTS dibidang musik sehingga akhirnya memberikan kesempatan agar bakat yang dimiliki dapat berkembang dengan luar biasa. Bukan suatu hal yang mudah juga untuk seorang abah ersa untuk mengulangi kesuksesan kisah VOB dimasa yang akan datang pada dunia pendidikan yang dialaminya.

Diperlukan perbaruan dalam dunia pendidikan kita sehingga setiap peserta didik dapat mengembangkan diri berdasarkan potensi yang dimilikinya, tentu saja dengan bantuan tenaga didik yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan juga jeli untuk mendeteksi setiap potensi bakat yang dimiliki peserta didiknya.

Pembaruan Pendidikan atau mungkin revolusi sekolah tidak menjamin proses pencarian bakat siswa akan menjadi lebih mudah, tetapi setidaknya akan meningkatkan peluang dalam membentuk siswa siswi berprestasi sesuai potensi yang dimilikinya seperti VOB. sebuanh band Metal  yang bernyanyi dengan baceprot (berisik) tapi nyaman didengar.

Semoga

Artikel Terkait

Senin, 20 Desember 2021

Melte Venana Lampung, Oleh Oleh Khas Lampung

 

Melte Venana Lampung
Melte Venana Lampung

Di Bulan Desember 2021, ananda berkesempatan melaksanakan magang dari sekolah disebuah produsen keripik lampung, Melte Venana. Lokasi produsen keripik ini beralamat di Jalan Bumi Manti II No.28 RT 04, LK II, NO 28, Labuhan Ratu, Kp. Baru, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141 dengan nomor Kontak 085890259067.

Selama malaksanakan magang, kebetulan anak kami diterima dengan baik dan mempelajari proses pengemasan keripik Lampung. Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. 

Berikut adalah beberapa contoh produk dari Melte Venana, Lampung yang dapat direkomendasikan untuk oleh oleh  dari Lampung. 

Produk Melte Venana
Produk Melte Venana

 
Varian Melte Venana
Varian Melte Venana


Minggu, 19 Desember 2021

Buku Kompilasi Cerita Fantasi

 

Buku Kompilasi Cerita Fantasi
Buku Kompilasi Cerita Fantasi


Buku ini merupakan hasil karya dari murid SMP Alam Alkarim Lampung, Kelas 7 Tahun 2021. Dibawah Bimbingan fasilitator kelasnya setiap murid mencoba membuat sedikitnya satu buah cerita fanatasinya masing masing.  Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa setiap orang mampu berkarya dengan cemerlang sedari dini. Selain itu, buku ini adalah hasil karya kreatifitas dan berpikir kritis dari siswa yang dapat meninspirasi anak anak lainnya.

Total Terdapat dua belas judul karangan dari kesebelas siswa SMP Alam Alkarim yang terdapat dalam buku ini. sehingga kita dapat melihat gaya menulis dari kesebelas penulis muda yang tidak mungkin dimasa depan akan menjadi penulis penulis handal bangsa Indonesia

Dalam buku ini putri kami menjadi salah satu penulis dan menjadi buku pertamanya dengan karangannya "Zean dan Monster Pembunuh". Semoga ini menjadi langkah awal ananda untuk menciptakan karya karya berikutnya.