Kamis, 24 Februari 2022

Menikmati Tahu Aci, Makanan Khas Tegal

 

Tahu Aci Tegal
Tahu Aci Tegal

Dalam kesempatan singgah di rest area Banjaratma yang belokasi di KM 26B tol Pejagan-pemalang berkesempatan menikmati makanan khas tegal yang bernama Tahu Aci. Tahu Aci adalah makanan yang mempunyai rasa gurih dan renyah. Tahu terbuat dari tahu kuning yang dibelah dua membentuk segitiga siku siku yang kemudian diisi aci bagian tengahnya dengan adonan aci yang terbuat dari tepung kanji dan bumbu bumbu lainnya.

Tahu Aci berasal dari Tegal khususnya Slawi , dimana di sepanjang daerah tersebut dapat dengan mudah kita temui penjaja Tahu Aci yang berjualan mulai pukul 4 sore sampai malam. Untuk mempertegas jati diri Tegal sebagai pusat  Tahu Aci telah dibangun Patung tahu Aci di Slawi.

Patung Tahu Aci
Patung Tahu Aci (Wisatategal.com)

Berikut adalah resep pembuatan Tahu Aci berdasarkan  fimela.com

Bahan-Bahan:

  • 10 buah tahu goreng (tahu gembos atau tahu sumedang)
  • 10 sdm tepung aci/tapioka
  • 1 siung bawang putih, diulek/dihaluskan
  • garam, kaldu bubuk, dan lada bubuk secukupnya
  • 1 tangkai daun bawang, diiris halus
  • 150 ml air
  • minyak goreng

Cara Membuat:

  1. Belah tengah tahu.
  2. Lalu balik tahu, bagian putihnya di luar. Bagian putih tahu bisa dikeluarkan untuk dicampurkan ke adonan aci.
  3. Campur tepung, bawang putih, daun bawang, kaldu bubuk,garam dan lada, lalu aduk rata.
  4. Didihkan air, lalu tuang dalam adonan.
  5. Tambahkan sisa bagian dalam tahu dalam adonan, aduk rata.
  6. Masukkan 1 sdm adonan aci ke dalam tahu, lalu sampai adonan habis.
  7. Panaskan minyak, goreng tahu walik isi aci sampai kering kecokelatan.
Jangan lupa menyediakan cabe rawit sebagai pelengkap untuk menikmati Tahu Aci

Rabu, 23 Februari 2022

Blangkon, Tutup Kepala khas Jawa

Pemakaian Blangkon
Pemakaian Blangkon

Sehabis menikmati dua mangkok Tauco Soto (Tauto) Pak Molah yang berada di Pekalongan, seketika keringat bercucuran. Menurut Norman Schwarzkopf hal hal baik akan datang pada orang yang berkeringat. Untuk meredakan keringat yang ada kulangkahkan kaki ke depan warung Pak Molah untuk sekedar mencari udara segar.

Didepannya seorang pedagang pakaian jawa menggelar dagangannya , mulai dari berbagai macam jenis blangkon dan pakaian jawa terhampar di hadapan mas pedagangnya.

Sebuah Blangkon berwarna merah tak lama kemudian sudah hinggap dikepala melengkapi pakaian yang saya kenakan hari ini.

Blangkon adalah tutup kepala yang biasanya terbuat dari kain batik yang digunakan sebagai pakaian pelengkap khas jawa.

Terdapat berbagai macam jenis blangkon, terdapat tonjolan dibagian belakang yang dahulu kala merupakan rambut pemilik yang panjang dan diikat dibagian belakang. Saat ini dikarenakan sudah jarang pria yang berambut panjang sehingga beberapa blangkon dilengkapi dengan tonjolan dibagian belakang yang dikenal dengan mondholan

Kata Blangkon berasal dari blangko yang berarti siap pakai, karena blangkon dulunya merupakan kain yang harus diikat sedemikian rumit untuk siap digunakan. Sehingga dibikinlah agar tutup kepala ini dapat digunakan secara siap pakai sehingga terciptalah blangkon seperti yang kita kenal saat ini. 

Mudah pakaian tradisional seperti blangkon dan lainnya dapat kembali kita gunakan sehari hari sebagai cerminan budaya Indonesia.

Blangkon Pada Anak
Blangkon Pada Anak


Blangkon Pada Dewasa
Blangkon Pada Dewasa


 





Selasa, 22 Februari 2022

Pasar Setono, Arena Berburu Batik di Pekalongan

 

Berburu Batik di Pasir Setono Pekalongan
Berburu Batik di Pasir Setono Pekalongan

Dalam perjalanan pulang dari semarang menuju lampung, kami berkesempatan mampir di Pasar Setono yang berada di Pekalongan. Pasar ini beralamat di Jl. Dr. Sutomo No.1 - 2, Karangmalang, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122.  

Pasar ini didirikan pada tahun 15 Desember 1941,yang didirikan untuk memasarkan Batik produksi pengusaha kecil dan menengah di kota Pekalongan yang banyak dipasarkan di luar Kota. Pasar ini awalnya menempati bekas pabrik yang tidak beroprasi. Selanjutnya pasar ini mulai dijadikan pasar tujuan wisata belanja sejak tahun 2000. Pasar ini dilengkapi lahan parkir yang luas dan juga dilengkapi mesin pengambil uang untuk memudahkan pengunjung memperoleh uang cash.

Salah seorang rekan yang asli pekalongann menunjukan salah satu toko, yang pertama kami tawar adalah sarung batik yang menjadi ciri khas pekalongan.  Tak enak hati ikut melakukan penawaran yang akan menganggu proses jual beli , maka saya pun berpindah ke toko lain yang kebetulan berada didepan toko pertama. 

Seorang penjaga menghampiri, setelah melakukan basa basi maka proses jual beli pun terjadi, beberapa potong sarung batik ukuran dewasa dan anak masuk dalam daftar belanja. untuk anak tersedia motif lucu seperti motif wayang dan becak. 

Selanjutnya untuk menyenangkan istri maka selanjutnya daster menjadi target, berbagai macam jenis daster dari yang model jumbo sampai dengan warna kekinian akhirnya menjadi pilihan untuk menyenangkan orang rumah. Harga yang dipilih oleh saya saat itu adalah 100 ribu mendapat tiga potong. Terakhir sebuah mukena batik  masuk dalam tas belanja.

Walaupun mempunyai harga yang murah, tak terasa dompet mulai menipis karena kuantitas pembelian yang banyak. Tak banyak diskon yang didapat mungkin dikarenakan harga yang murah

Melewati toko lain, mata terpaku pada kain batik dengan motif yang langsung disukai hati yang tak kuasa menolak langkah kaki untuk menuju anjungan tunai mandiri agar 4 potongkain seharga 60 ribu rupiah masuk kembali kedalam tas belanjaan.

Luar biasa Pasar Grosir Batik Setono, tak sampai satu sisinya pun membuat kita berbelanja sedemikian rupa apalagi kita berkesempatan berkeliling lebih jauh.

Toko di Pasar Batik Sentono
Toko di Pasar Batik Sentono


Sabtu, 19 Februari 2022

Resensi Buku Orang Orang Biasa , Sebuah Cerita Tentang Orang Luar Biasa

 

Buku Orang Orang Biasa
Buku Orang Orang Biasa

Judul Buku : Orang orang Biasa

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Jumlah Halaman : 30 halaman

Buku ini merupakan bagian kedua dari buku Guru Aini.


Belum lagi habis buku Guru Aini habis, sudah ku buka aplikasi online shop yang ada di gadget. kebiasaan mengintip akhir cerita ketika membaca buku menyebabkan rasa penasaran yang mendalam pada nasib Aini sang Calon Dokter.

Tak menunggu lama buku yang ditunggu tunggu datang.

Walaupun kelanjutan dari buku sebelumnya yaitu "Guru Aini", ternyata buku ini mempunyai sudut pandang orang yang berbeda dengan buku Guru Aini yang banyak mengupas sudut pandang dari sisi Ibu Guru Desi dan Aini.

Buku Orang Orang Biasa banyak menggunakan sudut pandang dari 10 orang mantan murid Ibu guru Desi dan Seorang penegak hukum yaitu Inspektur Abdul Rojali. Oleh sebab itu, alur cerita buku banyak berkisar tetang kesepuluh orang mantan murid ibu Guru Desi yang diantaranya ibunda dari Guru Aini yang tidak bisa diharapkan secara Matematika. Ketidakcocokan mereka dengan matematika menyebabkan masa depan mereka pun menjadi orang orang biasa yang ternyata tidak menghalangi mereka untuk berbuat luar biasa baiknya. 

Sedangkan untuk Inspektur Abdul Rojali, merupakan cerminan   dari polisi yang teguh pada sumpahnya sebagai penegak hukum yang tidak lepas dari permasalahan sebagai manusia.

Benang merah yang mengaitkan kedua buku adalah cita cita Aini sebagai dokter, Apakah tercapai? ada baiknya kita simak langsung di buku ini.

Jumat, 18 Februari 2022

Isolasi Mandiri Juga (akhirnya)

Paket Obat obatan Isolasi Mandiri

Jarum Panjang Jam dinding baru saja meninggalkan angka 12 pada pukul 01 dini hari ketika sebuah  pesan Whatsapp Mesangger  masuk pada gadget yang saya letakkan di atas lemari.. Kebetulan saja malam ini sedang menunggu hasil uji Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilaksanakan sore ini untuk keperluan perjalanan dinas esok pagi ke luar kota.

Terbersit dalam hati sedikit kekhawatiran, tadi malam sebelum tidur tiba tenggorokan terasa sakit, padahal pagi sampai pelaksanaan swab tadi tidak apa apa. Sehingga ketika hasil positif dengan CT 25  tertera pada hasil yang dikirimkan oleh laboratorium , tidak menimbulkan rasa kaget didalam hati.

Seketika rasa kantuk hilang, bersamaan dengan itu  WA Messangger dari kemenkes juga masuk yang memberi tahu tentang pemberitahuan sebagai pasien positif Covid-19 dan Panduan untuk pemakaian fasilitas Isoman Gratis berupa konsultasi dan pengobatan dari kemenkes RI.

Melalui salah satu aplikasi telemedicine yang ada digadget saya langsung berkonsultasi dengan dokter dengan memakai voucher gratis yang disesuaikan oleh kemenkes. Selanjutnya saya coba menggunakan resep digital yang diperoleh pada  saat konsultasi secara digital pada link yang dishare untuk kemenkes RI untuk penebusan resep. Sayangnya pada saat saya coba penebusan resep ini hanya bisa dilakukan pada kota kota di pulau jawa.

Akhirnya mencoba menebus resep pada aplikasi tempat melaksanakan konsultasi telemedicine, ternyata harganya sangat mahal dan juga barangnya tidak ada, setelah melakukan pemesanan terdapat pembatalan paket isoman yang sudah saya pesan. 

Paket isoman yang ditunggu datang, yang diperoleh dari adik saya yang bertugas disebuah daerah di luar kota. Didaerahnya konon kalau ada yang postif, puskesmas akan secara aktif untuk melakukan tracing dan memberikan obat obatan untuk isolasi mandiri. Didaerah saya , mungkin karena terlalu banyak sehingga hal ini tidak saya rasakan ketika menjalani isoman ini.

Paket isoman dalam kotak berwana hijau datang dengan diantar pengemudi ojek online. Saya memporeh paket Isoman II yang ditujukan untuk Pasien dengan PCR (+), keluhan panas dan atau hilang penciuman (Anosmia). Paket ini berisi:

Zinc Sulfate Heptahydrate 20 mg (2X1)

Paracetamol 500 Mg (3X1)

Vitamin C 250 Mg (1X4)

Oseltamivir 75 Mg (2X1)

Vitamin D3 1000 IU (1X1)

Mudah mudahan paket ini makin banyak tersedia dan semakin mudah diakses perolehannya untuk mempermudah pelaksanaan ISOMAN. 

Mudah2an isoman dapat berjalan lancar, dan selesai tepat waktunya. 


Selasa, 15 Februari 2022

Pecel Semarang Bu Sumo, Sehat dan Tak Terlupakan

 

Pecel Bu Sumo
Pecel Bu Sumo

Segar tubuh ketika menyelesaikan langkah ke 6000 dalam acara joging pagi di Simpang Lima, Semarang. Tak lama suara dering ponsel berbunyi, rupanya sepupu yang tinggal di Semarang mengajak untuk sarapan bersama.

Dijaman modern ini komunikasi sangat mudah dilakukan sehingga setiap saat kita dapat berkomunikasi dengan sanak family hanya untuk melepas kangen dengan saling bertukar cerita. Tetapi bertemu tatap muka atau istilah populer dijaman covid ini adalah luring tetap mempunyai nilai lebih yang tidak bisa digantikan secara online atau saat ini juga lebih populer dengan daring.

Tak Lama dengan mengendarai motor matik dari simpang lima, sebelumnya saya diberi pilihan untuk sarapan soto atau pecel, dan saya memilih pilihan kedua. Perjalanan tidak terlalu jauh, tetapi kami sempat melewati kantor Polda Jawa Tengah dan beberapa tempat lain.

Kurang lebih sepuluh menit akhirnya kami sampai ke sebuah tempat, menurut sepupu tempat ini untuk Pecel Semarang menjadi tempat yang direkomendasikan

Warung Pecel Bu Sumo
Warung Pecel Bu Sumo

Warung Pecel Bu Sumo,  Alamat Jl. Kyai Saleh 10a Pujasera Semarang itu yang terpampang di banner yang ada didepan warung dengan dihiasi senyum seorang ibu yang saya yakini sebagai Bu Sumo. 

Warung Pecel Bu Sumo telah berdiri dari tahun 1965, saking melegendanya warung pecel ini banyak orang yang menjadikan bumbu pecelnya sebagai buah tangan tidak hanya ke dalam negeri tetapi juga luar negeri.

Mungkin kami terlalu pagi untuk datang sarapan, walaupun sudah banyak orang yang datang tetapi tidak terlihat seorang pun yang makan, sepertinya masih ada yang ditunggu. 

Tetapi untung saja pesanan kami tidak lama datang, seporsi pecel tanpa lontong dan sayur hingga di meja yang berada di hadapan kami, Tak lupa sejumput mie menghiasi sudut piring, memberikan nuansa lain pada Pecel Semarang Bu Sumo. Segera setelahnya segelas Teh hangat Tawar dan Bakwan yang tak kalah hangat merapat di piring kami untuk segera masuk di perut kami yang kelaparan di pagi hari ini.

Alhamdulilah, sepiring Pecel Semarang Bu Sumo telah kami nikmati, makanan sehat di pagi hari di Semarang yang tak terlupakan.

Pasca Menikmati Pecel Semarang Bu Sumo
Pasca Menikmati Pecel Semarang Bu Sumo


Senin, 14 Februari 2022

Resensi Buku Sepi Sebuah Cerita

Sepi Sebuah Cerita
Sepi  Sebuah Cerita

 

Judul : Sepi Sebuah Cerita

Karangan : Rachel Yasashi


Ketika seorang teman menawarkan buku hasil karya anaknya yang merupakan tugas sekolah, tanpa keraguan sedikitpun saya memesan satu eksemplar buku karangan hasil anak kedua teman saya yang menurut cerita teman saya sangat mempunyai bakat seni.

Personal branding kawan saya yang tergolong mahir dalam mengolah kata di lingkungan kantor menjadi salah satu alasan juga ketika memesan buku ini.

Melihat kata pengantar yang disematkan dalam selembar kertas yang dilampirkan didalam buku terungkap buku ini merupakan tugas akhir sekolah sekaligus mengenang masa kecil penulis yang coba disuarakan dalam  buku.

Harapan dan kesepian adalah tema buku ini bila kita lihat dari setiap cerita yang digambarkan dalam buku ini. Kemampuan menceritakan suatu tema dan gaya bahasa yang digunakan mengingatkan saya akan novelis terkenal Andrea Hirata. 

Masih sangat mungkin mengembangkan novel ini menjadi cerita yang lebih besar seperti yang dilakukan Andrea Hirata pada novel ayah dan pohon sirkus yang berkembang menjadi novel ayah dan novel pohon sirkus tersendiri.

Semoga ini menjadi langkah awal penulis dalam berkarya untuk menciptakan karya karya selanjutnya.

Selamat.....