Senin, 24 Januari 2022

Bukti Fisik Dupak Paramedik Karantina Hewan

Jabatan Fungsional  Paramedik Karantina Hewan adalah jabatan yang diduduki PNS dan mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan Tindakan Karantina Hewan serta pengawasan keamanan hayati hewani.

Paramedik Karantina Hewan
Paramedik Karantina Hewan

Berikut adalah Bukti fisik pengajuan DUPAK untuk Paramedik Karantina Hewan, berdasarkan Permentan 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Bidang Karantina Pertanian.


Bukti Fisik Dupak Dokter Hewan Karantina

Jabatan Fungsional  Dokter Hewan Karantina adalah jabatan yang diduduki PNS dan mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan tugas analisis/diagnosis dan Tindakan Karantina Hewan serta pengawasan keamanan hayati hewani.

Dokter Hewan Karantina
Dokter Hewan Karantina



Berikut adalah Bukti fisik pengajuan DUPAK untuk Dokter Hewan Karantina, berdasarkan Permentan 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Bidang Karantina Pertanian.

Sabtu, 22 Januari 2022

Ekspor Hewan dan Produknya dari Propinsi Lampung Tahun 2021

 

Sarang Burung Walet
Sarang Burung Walet

Frekuensi Kegiatan ekspor pada tahun 2021 mengalami penurunan 11,11% dibanding tahun 2020 dengan total frekuensi 8 kali sedangkan tahun 2020 sebanyak 9 kali kegiatan. Kegiatan ekspor terbanyak dilakukan pada wilayah kerja Kantor Pos Bandar Lampung sebanyak 6 kali ( 75 %) diikuti wilker Pelabuhan Panjang 2 Kali (25 %). 

Bat Guano
Bat Guano


Berapa komoditas ekspor pada tahun 2021 adalah Bat Guano, Kumbang, dan Sarang Burung Walet. Bat Guano diekspor ke Jepang selama tahun 2021 sejumlah 20.556 Kg. Bat Guano biasanya digunakan sebagai pupuk karena kandungan senyawa organik berupa fosfor, nitrogen, dan potasium, yang mana ketiga senyawa ini sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan kumbang dengan jumlah 476 ekor diekspor dengan tujuan Taipei. 

Sarang Burung Walet diekspor dalam jumlah 2 Kg dengan tujuan negara Jepang, USA, Hongkong dan Thailand. Sarang burung Walet diekspor masih dalam bentuk sampel kepada negara importir yang apabila disetujui akan dikirim dalam jumlah besar. Ketiadaan tempat pengolahan Sarang Burung Walet yang teregistrasi di Propinsi Lampung menjadi kendala dalam kegiatan ekspor langsung dari Propinsi Lampung yang dapat menambah nilai ekonomi untuk pelaku usaha. Potensi ekspor sarang burung walet sangat besar, pada tahun 2021 tercatat 57.737 Kg yang dilalulintaskan antar area ke Propinsi yang ada di Indonesia.


Sumber : Laporan Tahunan BKP Kelas I Bandar Lampung

Artikel Terkait

Importasi Sapi, Kerbau dan Bahan Pakan di Provinsi Lampung Tahun 2021 

Importasi Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

Lalulintas Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021


Jumat, 21 Januari 2022

Importasi Sapi, Kerbau dan Bahan Pakan di Provinsi Lampung Tahun 2021

Pemeriksaan Bahan Pakan
Pemeriksaan Bahan Pakan Impor di Pelabuhan Panjang

Frekuensi pemasukan sapi dan kerbau impor sebanyak 145 kali sehingga terdapat penurunan sebanyak 11,5 % dari tahun 20120 yang sebanyak 164 kali. Sedangkan dari segi jumlah, terjadi penurunan  jumlah sebanyak 16,64 % dari 201,640 ekor pada tahun 2020 menjadi 168.092 ekor ada tahun 2021. Frekuensi  Importasi sapi bakalan pada tahun 2021 mengalami penurunan sebanyak 18,54 % dari tahun 2020 dan dari segi jumlah juga mengalami penurunan sebanyak 16,64%. Pada tahun 2021 terjadi importasi Kerbau asal Australia dengan frekuensi 12 kali dengan jumlah 6.007 ekor menurun 3,53 %  dibanding tahun 2020 dengan frekuensi yang sama.

KOMODITAS

2017

2018

2019

2020

2021

FREK

JML

(Ekor/Kg)

FREK

JML

(Ekor/Kg)

FREK

JML

(Ekor/Kg)

FREK

JML (Ekor/Kg)

FREK

JML (Ekor/Kg)

SAPI

162

191.171

160

198.775

186

255.007

151

201.640

123

168.092

KERBAU

4

619

7

1935

12

2.936 

12

6.227

12

6.077

BAHAN PAKAN

360

42.231.607.56

408

41.617.661.153

293

34.477.122

285

27.276.790

320

27.311.284,41


pemasukan bahan pakan ternak. Importasi pakan ternak secara frekuensi meningkat 12,3 % dari 285 kali pada tahun 2020 menjadi 320 kali pada tahun 2021. Sedangkan dari segi jumlah total importasi bahan pakan meningkat 0,5% dari 27.176.790  Kg pada tahun 2020  menjadi 27.311.284,41 Kg pada tahun 2021.

Sumber : Laporan Tahunan BKP Kelas I Bandar Lampung

Artike Terkait :

Importasi Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

Lalulintas Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

hEkspor Hewan dan Produknya dari Propinsi Lampung Tahun 2021

Importasi Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

Importasi SApi Bakalan
Importasi Sapi Bakalan

 

Kegiatan impor di BKP Kelas I Bandar lampung terdapat di wilayah kerja Pelabuhan Panjang. Frekuensi kegiatan impor pada tahun 2021 adalah 455 kali atau meningkat 7,57%dibandingkan frekuensi tahun 2020 yang sebesar 423 kali, dengan frekuensi importasi bahan pakan sebanyak 320 kali (70,33%) dengan jumlah 27.311.284,41 Kg sedangkan frekuensi Hewan 123 kali (27,03%) dengan jumlah 168,092 ekor dan Kerbau 12 Kali (2,64%).
Frekuensi Importasi MP HPHK Tahun 2017-2021 di Propinsi Lampung
Frekuensi Importasi MP HPHK Tahun 2017-2021 di Propinsi Lampung

Frekuensi kegiatan impor di BKP Lampung berdasarkan jenis media pembawanya dapat dilihat pada gambar tersebut di atas. Dari grafik dapat dilihat bahwa tahun 2021 kegiatan importasi terbanyak adalah: Bahan pakan Meat And Bone Meal (32,31%), Sapi Bakalan (26,81%), Premix(13,41%), Poultry By Product Meal(9,89%), Hydrolized Feather Meal (7,25%), Blood Meal(4,18%) , , dan Lain-Lain (6,15%) dengan total frekuensi (455) kali
Persentase Jenis MP HPHK Impor BKP Lampung Tahun 2021


Sumber: Laporan Tahunan BKP Lampung Tahun 2021

Artikel Terkait :

Lalulintas Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

Importasi Sapi, Kerbau dan Bahan Pakan di Provinsi Lampung Tahun 2021

Ekspor Hewan dan Produknya dari Propinsi Lampung Tahun 2021

Kamis, 20 Januari 2022

Soto Bangkong Semarang, Ngeri Gak SIh

 

Soto Bangkong
Soto Bangkong


Kota Semarang, adalah ibu kota dari Propinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berdiri pada tanggal 12 Rabiul Awal 954 H ( 2 Mei 1547) yang di sahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Mengunjungi Kota Semarang untuk ketiga kalinya, baru kali ini berkesempatan untuk menikmati Soto Bangkong, salah satu masakan legendaris di Kota Semarang.

Awalnya sempat terselip rasa ngeri mendengar kata Soto Bangkong, buat saya yang awam bangkok adalah sejenis kodok yang sangat tidak umum digunakan sebagai bahan pembuat Soto. Namun Ternyata asal kata Bangkong adalah pemberian nama dari pelangganya yang disebabkan lokasi Soto Bangkong berada di perempatan yang banyak bangkongnya. 

Toko Soto Bangkong
Toko Soto Bangkokng

Menu Soto Bangkong
Menu Makanan Dan Minuman di Soto Bangkong


Soto Bangkong adalah Soto Ayam khas semarang yang didirikan oleh Almarhum Soleh Soekarno dimana Soto Bangkong yang saya kunjungi  beralamat di Ruko Bangkong Plaza, Jl. Brigjen Katamso No.1, Peterongan, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50242.  Berikut adalah link maps apabila kita ingin mengunjungi lokasi soto Bangkong Alamat Soto Bangkong

Soto Bangkong disajikan dengan mangkok yang agak tinggi, berisikan daging, irisan tomat, bihun, tauge, bawang merah dan bawang putih. Rasa lezat khas soto bangkong dijaga menggunakan kecap yang dibuat sendiri sehingga tidak mudah ditiru oleh orang lain. 

Sate Bangkong dapat dinikmati dengan tambahan sate ati, sate kerang, sate tempe, sate telur puyuh yang disajikan dalam kuah seperti semur. Selain itu kita juga dapat memesan lumpia, pada lokasi didekat soto Bangkong. 


Sate Soto Bangkong
Sate Di Soto Bangkong

Lumpia
Lumpia

Akhirnya setelah menikmati Soto Bangkong, rasa ngeri yang tadinya ada akibat penamaan Soto Bangkong sudah tidak lagi tersisa .

Lalulintas Hewan dan Produknya di Propinsi Lampung Tahun 2021

 

Sapi Impor Asal Australia 

Frekuensi Pelaksanaan kegiatan teknis operasional karantina hewan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Bandar Lampung periode tahun 2021 adalah 58.415 kegiatan atau meningkat 1,67 % dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah 57.455 kegiatan. Berdasarkan penggolongan media pembawa maka pada tahun 2021  frekuensi kegiatan yang tergolong dalam media pembawa hewan adalah 22.645 kali kegiatan (38,77%), Bahan Asal Hewan 22.902 kali kegiatan (39,21%), Hasil Bahan Asal Hewan 11.864 kali kegiatan (20,31%) dan Benda lain 1.004 kegiatan (1,72%).

Berdasarkan lokasi kegiatan 96,96% (56.638) berada di Wilayah Kerja Pelabuhan Bakauheni, 2,03% (1.185) berada di wilker Bandara Radin Inten II, 0,87% (508) berada di wilker Pelabuhan Panjang dan 0,14% (84) berada di wilker Kantor Pos Bandar Lampung. Sedangkan berdasarkan jenis kegiatan maka 67,98% (39.711)  merupakan kegiatan Keluar Domestik Antar Area,31,23% (18.241) merupakan kegiatan Masuk Domestik Antar Area, 0,78% (455) merupakan kegiatan Impor dan 0,01%  (8) merupakan kegiatan ekspor.

Sumber : Laporan Tahunan BKP Kelas I Bandar Lampung Tahun 2021

Artikel Terkait: 


Rabu, 19 Januari 2022

Tauco Soto Pak Molah dan H Kusnawi, Sama Enaknya

Ketika mengunjungi kota batik Pekalongan , kami berkesempatan mencoba makanan khas soto Pekalongan yang disebut dengan Tauco Soto (Tauto). Tauto merupakan soto khas daerah pekalongan dengan menggunakan ciri khas menggunakan bumbu tauco. Tauto mempunyai ciri khas perpaduan rasa pedas dan manis dengan bahan dasar daging kerbau yang sekarang lebih banyak digantikan daging sapi. Daging sapi atau kerbau yang banyak digunakan untuk membuat Tauto adalah daging yang mempunyai tekstur lembut dan mengandung lemak yang terdapat dibagian bawah dada (Daging sandung lamur / daging brisket). 

Pada kesempatan ini, dengan waktu yang terbatas kami berkesempatan mencoba dua Tauto, yaitu Tauto Pak Molah dan Haji Kunawi.

Tauto PAk Molah
Tauto Pak Molah

Tempat Berdagang Tauto Pak Molah
Tempat Berdagang Tauto Pak Molah

Tauto Pak Molah
Tauto Pak Molah

Tauto Terminal Pak Molah (Pak Marmolah) mempunyai alamat di Jl. Raya Capgawen, Capgawen, Kedungwuni Tim., Kec. Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51173. Dengan penampakan warung yang sederhana dan  terlihat lebih tradisional, tetapi soal rasa tidak kalah dengan tempat lain yang lebih baik. terbukti dari banyaknya pelanggan yang menikmatinya. Berikut adalah alamat Maps apabila kita akan mengunjungi langsung Tauto Pak Molah pada alamat ini :  Alamat Tauto Pak Molah .

Tauto Haji Kusnawi
Tauto Klego Haji Kusnawi

Tauto Klego Haji Kusnawi
Tauto Klego Haji Kusnawi


Tauto Klego Haji Kunawi beralamat di Gg. 5, Klego, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51124 , Tauto ini termasuk dalam 5 legenda tauto yang ada di Pekalongan. Mempunyai lokasi lebih ke kota, walaupun berada di gang sempit sangat ramai dikunjungi oleh pelanggannya yang terkada antri untuk menikmati Tauto Klego Haji Kunawi. Untuk menikmati langsung, berikut alamat Tauto Haji Kunawi : ALamat Tauto Klego H. Kunawi.

Secara rasa kedua tauto memiliki rasa yang sama enaknya, Tauto Pak Molah memiliki rasa khas tauco yang lebih terasa sehingga buat orang yang baru menikmatinya mungkin butuh sedikit adaptasi dibandingkan rasa soto pada umumnya. Sedangkan Tauto Pak Kunawi, mempunyai rasa tauco yang tidak terlalu terasa. Sehingga tergantung selera, sebab kedua Tauto sama enaknya.

Dari segi lokasi, Tauto Pak molah mempunyai lokasi yang sangat sederhana dibandingkan Tauto Haji Kunawi. Walaupun demikian Tauto Haji Kunawi berlokasi pada gang yang tidak terlalu besar sehingga apabila kita membawa kendaraan roda 4 terpaksa kita tinggalkan di depan gang. Sedangkan Tauto pak molah berada dipinggir jalan besar, walaupun juga tidak mempunyai lahan parkir tetapi dalam jumlah terbatas dapat parkir di dekat lokasi warung Tauto Pak Molah.

Tauto Pak molah dilengkapi dengan tempe goreng tepung dan juga dengan minuman dingin dan panas. Sedangkan  di Tauto pak Haji Kunawi mempunyai tambahan yang lebih beragam, selain tempe goreng tepung dapat kita jumpai kerupuk usus sebagai penambah selera makan.

Selamat Menikmati...

Artikel Terkait:

Tauto, Tak Elok Kalau Cuma Satu Mangkok

Senin, 17 Januari 2022

Tauto, Tak Elok Kalau Cuma Satu Mangkok

 

Tauco Soto (Tauto)

Dalam perjalanan dinas menuju Semarang, dikarenakan keinginan bersilahturahmi maka berkesempatan mampir ke daerah Pekalongan untuk mengunjungi sanak famili yang ada disana. Oleh seorang kawan yang berasal dari pekalongan kami diajak menikmati makanan khas daerah pekalongan yang dikenal dengan Tauto (Tauco Soto). Pada kesempatan ini kami berkesempatan menikmati Soto Tauto Terminal Pak Molah dan Soto Tauto Haji Kunawi.

Tauto Terminal Pak Molah terlihat lebih tradisional dengan tempat yang sangat sederhana. Walaupun demikian soal rasa tidak kalah dengan tempat lain yang lebih baik. terbukti dari banyaknya pelanggan yang menikmatinya. Selain itu kami berkesempatan menikmati Tauto Haji Kunawi, yang walaupun berada di gang sempit sangat ramai dikunjungi oleh pelanggannya.

Tauto Terminal Pak Molah
Tauto Terminal Pak Molah

Tauto Haji Kunawi
Tauto Haji Kunawi


Tauto merupakan soto khas daerah pekalongan dengan menggunakan ciri khas menggunakan bumbu tauco. Tauto mempunyai ciri khas perpaduan rasa pedas dan manis dengan bahan dasar daging kerbau yang sekarang lebih banyak digantikan daging sapi. Daging sapi atau kerbau yang banyak digunakan untuk membuat Tauto adalah daging yang mempunyai tekstur lembut dan mengandung lemak yang terdapat dibagian bawah dada (Daging sandung lamur / daging brisket).

Soto sendiri merupakan makanan yang merupakan adaptasi dari masakan china yang dikenal dengan caudo. Makanan ini dalam perkembangan kemudian mengadaptasi kebudayaab sekitarnya sehingga kita mengenal berbagai macam jenis soto di Nusantara. Seperti di pekalongan dengan menambahkan tauco sehingga lebih dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar.

Tauto dapat dinikmati menggunakan nasi atau lontong, serta makin lengkap bila ditambahkan tempe mendoan, emping dan juga keripik usus. Rasa tauco awalnya memang membuat rasa tauto menjadi agak asing dibandingkan dengan rasa soto pada umumnya. Tetapi rasanya akan terpatri dalam ingatan kita setelah menikmatinya untuk pertama kalinya, dan menimbulkan rasa kangen untuk menikmatinya lagi. 

Oleh sebab itu, menikmati Soto Tauto Pekalongan Tak elok bila hanya menikmati satu mangkok.


Artikel Terkait

Tauto Pak Molah dan H Kunawi, Sama Enaknya

Selasa, 11 Januari 2022

Analisis Risiko Kualitatif Pemasukan Sapi Bakalan Potong terkait BVD dari Australia ke Provinsi Lampung Melalui Pelabuhan Panjang

 

Sapi Impor Asal Australia
Sapi Impor Asal Australia

Identifikasi Bahaya

Nama Penyakit

Eksotik Bagi Negara Pengimpor

Zona Bebas Atau Prevalensi rendah atau masuk dalam program pengendalian di negara pengimpor

Agen Patogen Lebih Virulen (strain beda strain)

Identifikasi Hazard

Bovine Viral Diarrhea

Tidak

(Kepmentan 3238 Tahun 2009)

YA

(Kepmentan 3238 Tahun 2009)

Tidak

Saepulloh,M dan Indrawati Sendow (2015)

Ya










Kesimpulan :  Identifikasi bahaya  risiko pemasukan BVD pada pemasukan sapi bakalan potong asal Australia ke Provinsi Lampung melalui Pelabuhan Panjang menunjukan bahaya sehingga  dapat diteruskan ke penilaian risiko

PENILAIAN RISIKO

Penilaian Pemasukan

Alur Tapak Penilaian Pemasukan

Kesimpulan Penilaian Pemasukan

Penilaian Pemasukan dilakukan Kesimpulan Penilaian Pemasukan  = L1 X  L2 X L3 X L4 X L5X L6  =  T X S X S X T X T X T = Rendah, dengan ketidak pastian data (Uncertainty)  Rendah karena didukung data yang lengkap


Penilaian Pendedahan

Alur Tapak Penilaian Pendedahan
Alur Tapak Penilaian Pendedahan


Kesimpulan Penilaian Pendedahan BVD ke Provinsi Lampung

        Peluang terpaparnya penyakit BVD pada sapi di peternakan rakyat yang berasal dari sapi yang langsung dari kandang Instalasi Karantina Hewan (A) = L1 X L2 = S X T = Sedang

        Peluang Terpaparnya Penyakit BVD pada sapi di peternakan Rakyat yang berasal dari kandang breeding (B) = L1 X L3 X L2 = S XT X T = Sedang

         Peluang Terpaparnya Penyakit BVD pada sapi di kandang breeding (C)  = L1 X L3 = S X T = Sedang

        Peluang Terpaparnya penyakit BVD pada sapi di RPH yang berasal dari kandang Breeding dan Kandang Penggemukan (D) = No Risk, Karena semua sapi akan menuju RPH

         Peluang Terpaparnya Penyakit BVD pada sapi di RPH yang berasal dari Kandang Penggemukan (E ) = No Risk, Karena semua sapi akan menuju RPH

Penggabungan likelihood pada pendedahan ganda berdasar Sudarnika, Etih (2021b) maka hasil Penilaian Pendedahan =  A + B + C = S + S + S = Jika lebih dari satu risiko parsial moderat, maka Risiko secara keseluruhan adalah Tinggi = T  dengan ketidakpastian rendah dikarenakan data diperoleh berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh karantina lampung dan pihak yang mengalami langsung (Bvet, Dinas, peternak).


Penilaian Dampak

No

Nama

Sumber data

Penilaian

Dampak Langsung

1

Dampak Terhadap Hewan dan Satwa Liar Beserta Populasinya

·       Infeksi Hewan

Penyebaran penyakit terjadi secara langsung dan tidak Langsung. Secara Langsung mela­lui kontak dengan hewan yang terinfeksi terutama yang mengalami infeksi persisten, sedangkan seca­ra tidak langsung melalui makanan yang tercemar urin, feses, sekresi oronasal atau dari cairan fetus yang mengalami abortus. Virus ini dapat menular secara horisontal maupun se­cara vertikal. Secara horisontal dapat melalui sapi yang mengalami infeksi persis­ten sehingga menginfeksi sapi lain yang sehat.

 

·       Hewan PI

Se­cara vertikal, virus BVD dapat menular dari induk ke anaknya. Fetus yang tertular akan mengalami abortus dan pedet yang dilahirkan akan membawa virus secara persisten.

 

·       Kerugian Reproduksi

Dengan adanya gangguan reproduksi pada sapi yang terinfeksi BVD sehingga dapat menghambat pertumbuhan populasi dan produktivitas ternak sapi.

 

 

·       Morbiditas dan Mortalitas

Virus BVD memiliki morbiditas yang tinggi tetapi mortali­tasnya sangat rendah.

 

·       Immunosupresi

Virus BVD ini juga menyebabkan immunosupresi, sehingga meningkatkan sensitifitas terhadap infeksi sekunder seperti diarrhea, masalah kesehatan ambing, penyakit kulit dan gangguan respirasi.

 

·       Menghambat Produktifitas dan penambahan populasi

BVD memiliki potensi menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada kawanan melalui efek yang cukup luas pada kesehatan dan produksi, termasuk penurunan produksi susu, penurunan performa reproduksi, keterlambatan pertumbuhan, peningkatan kasus penyakit lainnya, kekerdilan, culling yang lebih awal dan peningkatan mortalitas terutama pada pedet.

 

Primawidyawan dkk 2016

E

2

Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat

  • Bukan zoonosis

Scharnbook, dkk 2018

A

3

Dampak Terhadap lingkungan

  • Pengendalian tidak mempengaruhi lingkungan
  • Dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati bila mengenai satwa liar ruminansia.

LIPI, 2015

D

Dampak Tidak Langsung

1

Ekonomi

  • Menyebabkan kerugian ekonomi yang besar di Indonesia
  • Biaya surveillance dan monitoring BVD

 

Sari, NP Dkk , 2018

E

2

Lingkungan

  • Tidak mempengaruhi pariwisata dan ketentraman masyarakat

LIPI, 2015

A

3

Politik

  • Menjadi penghambat dalam mencapai ketahanan pangan dan swasembada daging sapi

Primawidyawan dkk 2016

D

4

Sosial

  • Peternak mengalami kerugian akibat ternak tertular BVD
  • Masyarakat tidak memperoleh ketersediaan daging sapi apabila pemasukan sapi potong tidak dilakukan.

Primawidyawan dkk 2016

D

Dari data diatas, dengan menggunakan katagori peluang untuk penilaian dampak dengan hasil : penilaian menunjukkan bahwa dampak yang diakibatkan penyakit BVD mempunyai satu atau lebih efek bernilai E (Kemungkinan berdampak minor di Tingkat Nasional) maka penilaian dampak dari masuknya penyakit BVD ke Propinsi Lampung  dari kegiatan pemasukan sapi potong asal Australia adalah Sedang

Estimasi Risiko

No

Jenis Media Pembawa

Penilaian Pemasukan

Penilaian Pendedahan

Penilaian Pemasukan dan Pendedahan

Penilaian Dampak

Penilaian Perkiraan Risiko

1

Sapi Potong

Rendah

Tinggi

Rendah

Sedang

Rendah

Estimasi Resiko Pemasukan Sapi Bakalan Potong terkait BVD  dari Australia ke Provinsi Lampung Melalui Pelabuhan Panjang adalah Rendah yang berarti Peluang kejadian hampir mungkin tidak terjadi.


MANAJEMEN RISIKO


Evaluasi Risiko

Estimasi Risiko dari peluang kejadian penyakit BVD dari pemasukan sapi Bakalan potong asal Australia di Propinsi Lampung adalah Rendah. Tingkat proteksi diasumsikan Sangat Rendah karena negara asal dan negara tujuan memiliki status penyakit yang sama. Sehingga hasil Estimasi Risiko mempunyai nilai yang Satu tingkat lebih tinggi dengan tingkat proteksi yaitu Rendah

Evaluasi Pilihan

No

Evaluasi Pilihan

Manajemen Risiko

1

Estimasi risiko lebih tinggi dari tingkat proteksi

Satu Tingkat

1.    Sertifikasi

2.    Rekomendasi

3.    Inspeksi

4.    Perlakuan

5.    Karantina

6.    Pemusnahan

7.    Uji Diagnostik

8.    Pelarangan  sapi bunting

9.    Pengawasan dalam penggunaan produk akhir

10. KIE

Dua tingkat

1.    Sertifikasi

2.    Rekomendasi

3.    Inspeksi

4.    Perlakuan

5.    Karantina

6.    Pemusnahan

7.    Uji Diagnostik

8.    pelarangan sapi bunting

9.    Pengawasan dalam penggunaan produk akhir

10. KIE

Tiga Tingkat

1.    Penolakan

2.    Pelarangan

Empat Atau Lima Tingkat

1.    Penolakan,

2.    Pelarangan

2

Estimasi risiko sama dengan atau lebih rendah dari proteksi

1.    Sertifikasi

2.    Rekomendasi

3.    Inspeksi

4.    Perlakuan

5.    Karantina

6.    Pemusnahan,

7.    Pembatasan dalam penggunaan Akhir komoditas

8.    KIE

Opsi Manajemen Risiko di Tempat Pemasukan

No.

Opsi Manajemen Risiko di Tempat Pemasukan

Keterangan

1

Uji Diagnostik

Dilakukan untuk mendeteksi keberadaan agen penyakit BVD pada pemasukan sapi bakalan potong dengan metode BVD Antigen pada sapi bakalan dengan cara:

a.    Metode detect disease pada sapi dewasa

b.    100 persen pada anak yang lahir dan berasal dari sapi bakalan potong yang bunting untuk menghindari PI

2

Karantina

·        Kegiatan karantina terhadap pemasukan sapi bakalan asal Australia untuk melakukan pengamatan dan tindakan karantina hewan lainnya untuk mengurangi Risiko masuk dan tersebarnya HPHK termasuk BVD

·        Apabila dijumpai sapi bunting, maka masa karantina diperpanjang sampai anak lahir dan dipastikan bebas dari PI.

3

Penolakan

·        Penolakan dilakukan pada sapi bakalan potong Australia yang tidak memenuhi persyaratan karantina khususnya terkait dengan penyakit BVD

·        Untuk mengurangi Risiko PI pada penyakit BVD dilakukan penolakan terhadap pemasukan sapi bunting yang yang terdapat pada sapi bakalan asal Australia.

4

Pembatasan dalam hal penggunaan akhir komoditas

Pembuatan dan penegakan regulasi terkait pemanfaatan sapi bakalan potong agar tidak digunakan sebagai sapi bibit/indukan terkait penyakit BVD.

5

Pelarangan

·        Pelarangan terhadap pemasukan sapi bakalan asal Australia terkait penyakit BVD

·        Dilakukan pelarangan pemasukan sapi bakalan bunting asal Australia untuk mengurangi Risiko penyakit BVD

6

Sertifikasi

Sertifikat kesehatan dari daerah asal mengkonfirmasi status kesehatan, asal ternak ,status pemeriksaan dan kesesuaian persyaratan terkait BVD.

7

Rekomendasi

Rekomendasi impor untuk memastikan negara pengekspor (Australia) telah mengetahui dan memenuhi persyaratan dari negara asal (Indonesia) terkait penyakit BVD.

8

Inspeksi

Inspeksi pada sapi asal Australia ditempat memeriksa gejala klinis BVD di tempat pemasukan.

10

Perlakuan

Perlakuan desinfektan yang dilakukan pada ternak, alat angkut dan kandang pada pemasukan sapi bakalan potong asal Australia untuk mengurangi dan mencegah keberadaan agen penyakit BVD.

11

Pemusnahan

Pemusnahan dilakukan untuk menghilangkan sapi bakalan asal Australia yang terkonfirmasi penyakit BVD

12

KIE

Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi terkait penyakit BVD dan Risikonya kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasukan sapi bakalan asal Australia

Implementasi

a)   Dengan membuat SOP Pelaksanaan manajemen Risiko yang akan dipilih

b)    Atasan Memberikan Review terhadap Pelaksanaan manajemen Risiko yang telah ditetapkan

Monitoring dan Review

Monitoring dilakukan oleh Pusat Karantina Hewan  dan Keamanan Hayati Hewani  untuk memantau potensi masuknya penyakit BVD Disetiap Pelabuhan di Indonesia. Monitoring dan review ditembuskan kepada kepala Badan Karantina Pertanian


Komunikasi Risiko

No.

Uraian

Target Peserta

Metode

1.

Penyampaian aturan dan persyaratan pemasukan sapi bakalan potong Indonesia terutama terkait manajemen risiko penyakit BVD

 

1.   Pemerintah Australia

2.   Eksportir

 

Mengusulkan kepada Karantina Pusat dan Keamanan Hayati Hewani untuk mengadakan Forum Grup Discussion (FGD)

2.

Penyampaian aturan dan persyaratan importasi sapi bakalan potong terutama terkait manajemen risiko penyakit BVD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.   Ditjen Peternakan dan Kesehatan hewan, Kementerian Pertanian

2.   Dinas yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan tingkat provinsi dan kabupaten

Forum Grup Discussion (FGD)

3.

Penyampaian aturan importir dan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan importasi sapi bakalan potong asal Australia

 

 

 

 

 

1.   Importir dan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan importasi sapi bakalan potong asal Australia

Forum Grup Discussion (FGD)

(di kutip dari Laporan Analisa Resiko Kualitatif Pemasukan Sapi Bakalan Potong terkait BVD  dari Australia ke Provinsi Lampung Melalui Pelabuhan Panjang oleh BKP Kelas I Bandar Lampung, Tahun 2021)

Artikel Terkait

Analisa Resiko Kualitatif Masuknya Brucellosis Melalui Sapi Impor dari Australia di Pelabuhan Panjang, Lampung