Selasa, 02 November 2021

Hadist Qonaah


 

Sikap Qonaah adalah salah satu contoh Ahlakul Karimah (Ahlak Mulia) yang diterapkan secara langsung oleh Rosululloh dalam kehidupan sehari hari. Qonaah menurut bahasa adalah cukup. Menurut istilah, qonaah berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan.

qonaah itu sifat sederhana dalam keadaan sempit dan dalam keadaan lapang. Kekayaan dan kemiskinan bukan diukur dari banyak sedikitnya harta, tetapi terletak pada kelapangan hati untuk selalu sabar dan mensyukuri segala karunia yang diberikan Allah swt

Orang yang qonaah akan bersikap menerima dengan rasa syukur kepada Allah swt. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tenteram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak. Karena pada hakikatnya, kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati, bukan pada harta
yang dimilikinya



Senin, 01 November 2021

Doa Nabi Musa AS



 Kisah Nabi Musa menjadi salah satu yang menarik perhatian, karena Nabi Musa AS yang termasuk Ulul Azmi ini juga harus berdakwah dan berhadapan langsung dengan Raja Firaun yang terkenal sangat keji. 


Ketika menghadapi rintangan dan cobaan, Nabi Musa memilih untuk menghadapinya dengan cara berdoa kepada Allah SWT. Doa-doa Nabi Musa tersebut hingga kini masih sering diamalkan oleh para kaum muslimin karena mampu membawa banyak manfaat atau khasiat. Dipermudah urusan hingga diberikan petunjuk di setiap masalah ialah beberapa manfaat dari mengamalkan doa Nabi Musa.

Saat kamu sedang berhadapan dengan masalah, maka bacalah doa ini. Doa ini bisa kamu amalkan setelah salat wajib atau salat sunah. Selain itu, kamu juga bisa mengamalkan doa ini ketika kamu ingin menjadi pembicara agar apa yang kamu ucapkan benar dan bisa membawa keuntungan untukmu. 




Minggu, 31 Oktober 2021

Sapi Australia di Propinsi Lampung


 

Video Mengenai sapi sapi Australia yang sedang berada di Instalasi Pihak Lain yang berada di Propinsi Lampung dan sedang menjalani Masa Karantina di bawah pengawasan Karantina Pertanian Lampung.

Selamat Menikmati

Kamis, 28 Oktober 2021

Resep Rahasia Peternakan Babi Bebas ASF

 

Peternakan Babi di Lampung
Peternakan Babi


Merasa beruntung ketika mendapat kesempatan melaksanakan tugas melakukan monitoring penyakit African Swine Fever (ASF) pada salah satu peternakan Babi yang berada di Kabupaten Lampung Timur. Salah satu peternakan terbesar dengan populasi kurang lebih 2000 ekor yang menyuplai babi untuk daerah Sumatera dan Jawa.

Yang menjadi istimewa adalah peternakan ini mampu bertahan terhadap ancaman penyakit ASF yang menyerang Lampung. Penyakit ini telah menyebabkan kematian pada sebagian besar populasi babi yang ada pada peternak babi di Lampung. Kejadian ASF di Indonesia pertama kali terjadi di Medan, Sumatera Utara pada bulan Desember 2019 dan kemudian menyebar lebih dari 10 Provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Lampung pada bulan April 2020. 

Penyakit ini seolah tidak dapat ditahan penyebarannya karena selain melalui penularan langsung dari ternak juga dapat menular melalui sisa makanan yang mengandung produk babi , gigitan caplak sebagai vektor dan juga kontak dengan peralatan yang sudah tercemar dengan ASF.

Oleh sebab itu, menjadi penasaran penyebab peternakan Babi ini dapat bertahan ditengah serangan penyakit ASF pada babi yang ada disekitarnya. setelah melakukan kunjungan beberapa hal ini yang mendukung faktor ketahanan peternak ini terhadap serangan ASF.

1. Peternakan sudah berskala menengah sampai sedang, sehingga didukung oleh Sumber Daya Manusia serta  sarana dan prasaran yang memadai dalam melakukan manajemen resiko penyebaran ASF di peternakan.

2. Peternakan telah melakukan Biosecuriti yang ketat, mulai dari biosecurity personal dan kendaraan buat tamu dan kendaraan yang akan masuk ke areal farm dengan pakaian khusus yang telah disediakan farm. Selain itu secara rutin telah dilakukan desinfeksi dikandang dengan interval 2-3 kali sehari.

3. Tamu yang datang setelah melaksanakan biosecurity secara personal pun dibatasi aksesnya terhadap babi untuk menghindari kontak langsung dengan hewan ternak.

4. Penggunaan pakan hanya menggunakan pakan kering tanpa pakan basah sisa bahan makanan (Sweeling feeding) . 

5. Pegawai dikarantina di dalam peternakan, dilarang makan bahan asal makanan dari babi untuk menghindari penularan dari bahan makanan.

7. terdapat pengelolaan kesehatan melalui kegiatan vaksinasi dan pemeriksaan laboratorium dibawah pengawasan dokter hewan peternakan.


Demikian beberapa hal yang dapat menjadi faktor keberhasilan peternakan ini mampu bertahan terhadap serangan penyakit ASF, tentu kemungkinan masih terdapat hal lain menyebabkan kesuksesan peternakan babi ini. Semoga dapat menginspirasi dan dikembangkan agar Peternakan Babi dapat segera pulih dan terus berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. 





Selasa, 26 Oktober 2021

Analisa Resiko Kualitatif Masuknya Brucellosis Melalui Sapi Impor dari Australia di Pelabuhan Panjang, Lampung

 Identifikasi Bahaya

No

Jenis Penyakit

Daftar OIE

Zoonosis

Negara Pengekspor

 

Negara Pengimpor

Program Pengendalian

Memiliki Strain Yang Lebih Virulen

Hazard

1

Brucellosis pada sapi

YA

(OIE 2019)

YA

(Godfroid, 2017)

Australia mempunyai status bebas terhadap B. abortus , B. melitensis tetapi tidak bebas dari B. suis

Indonesia tidak bebas dari brucellosis tetapi Provinsi Lampung bebas dari Brucellosis berdasarkan No.5681/kpts/PD.620/12/2011

a. Negara Pengimpor memiliki program pengendalian (Naipospos, 2014)

b. Negara Pengekspor  memiliki program pengendalian brucellosis

(DAFF,  2019)

Tidak ada pada sapi

(Glowacka, P dkk. 2018)

YA


Alur Tapak Penilaian Pelepasan

Alur Tapak Penilaian Pelepasan
Penilai Pelepasan

Kesimpulan Penilaian Pelepasan  = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 = SR +DA +SR+DA+SR. Maka menurut ZAPEDA dalam Barantan (2019) maka risiko pelepasan Brucellosis dapat keluar dari Australia adalah Dapat diabaikan

Penilaian Pendedahan

Alur Tapak Penilaian Pendedahan
Penilaian Pendedahan

-      Peluang masuk dan tersebarnya Brucellosis melalui pemasukan sapi asal Australia ke Propinsi Lampung melalui RPH (L4) adalah =  L1 X L2 X L3 X L4 =  SR X DA X SR X SR =DA

-   Peluang masuk dan tersebarnya Brucellosis melalui pemasukan sapi asal Australia ke propinsi lampung melalui Peternakan Rakyat (L5) adalah =  L1 X L2 X L3 X L5 =  SR X DA X SR X SR =Dapat Diabaikan

Berdasarkan Biosecurity Australia dalam Barantan (2019) peluang masuk dan tersebarnya Brucellosis melalui pemasukan sapi asal Australia ke propinsi Lampung adalah :  L4 + L5 =  DA+DA= DA.


3.3       Penilaian Dampak


No

Nama

Sumber data

Penilaian

Dampak Langsung

1

Infeksi Hewan Ternak dan liar

(Noor, 2006)

F

2

Zoonosis

(Noor, 2006)

E

3

Hewan Carier

((Noor, 2006)

F

4

Kerugian Reproduksi

(Civas, 2019)

F

5

Penurunan Produksi Susu

(Civas, 2019)

D

Dampak Tidak Langsung

1

Biaya Surveilans dan Kontrol

(Noor, 2006)

F

2

Biaya Kompensasi Peternak

(Noor, 2006)

D

3

Kerugian peternak

(Noor, 2006)

F


3.3       Estimasi Risiko


No

Jenis Media Pembawa

Penilaian Pelepasan

Penilaian Pendedahan

Penilaian Pelepasan dan Pendedahan

Penilaian Dampak

Penilaian Perkiraan Risiko

 

Ketidak pastian

Rendah

Sedang

Rendah

Rendah

Sedang

1

Sapi

Dapat Diabaikan

Dapat Diabaikan

Dapat Diabaikan

Sangat Tinggi

Sangat Rendah


MANAJEMEN RISIKO

a.    Dalam hal peluang kejadian HPHK memiliki tingkat risiko Sangat Rendah maka tindakan karantina berupa pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik dan pembebasan. Tindakan karantina dilakukan setelah media pemabawa memenuhi persyaratan karantina seperti yang tertera pada UU 16 Tahun 1992.

b.   Apabila ditemukan gejala  HPHK Golongan II maka terhadap media pembawa berupa perlakuan

c.    Apabila kegiatan perlakuan pada huruf b dapat menghilangkan media HPHK maka dilakukan pembebasan tetapi apabila tidak dapat menghilangkan media pembawa maka dilakukan kegiatan pemusnahan dengan memperhatikan aspek kesejahteraan hewan

d.   Apabila kegiatan pemeriksaan menemukan gejala HPHK golongan I maka dilakukan kegiatan pemusnahan


Evaluasi Pilihan


Tingkat proteksi yang ditetapkan adalah Sangat rendah, sedangkan tingkat risiko peluang kejadian terlepas atau terdedahnya Brucellosis adalah Dapat diabaikan 



Implementasi


BKP Kelas I Bandar Lampung : 

Pemeriksaan Dokumen, fisik,laboratorium

Desinfeksi alat angkut

 Pengawasan lalu lintas ternak 

IKH
Pengasingan, Pengamatan, Pengambilan sampel , perlakuan, pemusnahan
Pemantauan daerah Sebar Media Pembawa 
KP

Monitoring dan review


a.    Tingkat proteksi   yang diperoleh dilakukan monitoring dan review setiap jangka waktu tertentu atau bila terjadi perubahan satatus HPHK di negara asal atau tujuan.

b.   Apabila ditemukan kelemahan dalam kebijakan manajemen risiko yang ada maka dilakukan evaluasi dalam melakukan analisa risiko masuknya Brucellosis melalui masuknya sapi asal Australia.

c.    Monitoring dan review terhadap beberapa hal berikut

-          Manajemen pengolahan limbah sapi

-          Risiko zoonosis dari brucellosis

-          Pengembangan diagnosa dan pengujian Brucella suis


KOMUNIKASI RISIKO


Komunikasi dilakukan sejak awal dilakukan analisa risiko masuknya Brucellosis melalui sapi asal Australia ke Propinsi Lampung sampai dengan selesainya analisa risiko kepada pihak pihak terkait  dan terdampak oleh analisa risiko yang dilakukan secara tebuka mengenai dasar ilmiah, pertimbangan, pelaksanaan dan kesimpulan selama analisa risiko.

-   Hasil analisa risiko masuknya Brucellosis melalui sapi asal Australia ke Propinsi Lampung akan disampaikan kepada Kepala Badan Karanatina Pertanian dalam bentuk laporan.

-  Hasil Analisa risiko setelah disempurnakan akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyempurnaan kebijakan Karantina hewan diantaranya dalam melaksanakan Tindakan Karantina Hewan.


Artikel Terkait